Petualangan riko


Gambar dari Pinterest 

Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh perbukitan hijau, hiduplah seorang anak laki-laki ceria bernama Riko. Riko terkenal karena sifatnya yang penuh rasa ingin tahu dan… sedikit ceroboh. Ia suka bertualang, tapi belum pernah pergi ke pantai seumur hidupnya.  


Suatu hari yang cerah, ayahnya berkata,  

_"Riko, besok kita akan pergi ke Pantai Pasir Emas!"


Mendengar itu, Riko melompat kegirangan.  

_"Horeee! Aku akan membangun istana pasir terbesar di dunia!"_ katanya penuh semangat sambil melempar bantal ke udara. (Bantalnya jatuh ke wajahnya sendiri. Plak!  

Perjalanan Menuju Pantai


Keesokan paginya, Riko bangun super pagi (bahkan ayam tetangga pun belum berkokok). Ia membawa semua barang yang menurutnya penting:  

Topi lebar (yang ukurannya lebih besar dari kepalanya)  

- Kacamata renang (meski dia belum bisa berenang)  

- Ember dan sekop kecil untuk membuat istana pasir  

- Dan… payung mini untuk semangka.(Entah kenapa dia pikir semangka juga butuh payung.)  


Dalam perjalanan, Riko tidak berhenti bertanya:  

_"Ayah, apa pasirnya benar-benar emas? Kenapa air lautnya asin? Kalau aku masukkan garam ke air laut, jadi tambah asin nggak?"_  


Ayahnya hanya tertawa sambil menggelengkan kepala.  


---


Tiba di Pantai: Petualangan Dimulai!


Begitu tiba di Pantai Pasir Emas, Riko terpesona.  

Lautnya biru berkilauan, pasirnya halus seperti bubuk emas di bawah sinar matahari. Burung camar beterbangan, dan ombak kecil berkejar-kejaran ke tepi pantai.  


Tanpa membuang waktu, Riko berlari ke pasir, meletakkan embernya, lalu berkata:  

_"Aku akan membuat ISTANA PASIR MEGA SUPER BESAR!"_  


Tapi… Riko lupa satu hal penting: ombak.


Dia sibuk membuat benteng pasir tinggi, tapi setiap kali hampir selesai…  

"SPLAAAASH!"

Ombak datang dan menghancurkan istananya.  


_"Aaaah! Istana pasirku! Kenapa sih ombak suka jahil?"_ Riko mengomel sambil menunjuk ke laut seolah-olah laut bisa mengerti.  


Tapi Riko tidak menyerah.  

Dia punya ide cemerlang:  

"Aku akan membangun istana pasirku jauh dari air!"


Tapi ternyata, pasir di sana terlalu kering dan tidak bisa lengket.

Istana pasirnya malah roboh sebelum berdiri. Bruuk!


---


Teman Baru: Si Kepiting Merah


Saat Riko duduk kesal, tiba-tiba dia merasakan sesuatu mencubit jari kakinya.  

"Aaaaw! Siapa itu?!"


Dia melihat ke bawah dan menemukan seekor kepiting merah kecil menatapnya sambil mengangkat capitnya.  

Riko tertawa.  

"Oh, halo, Tuan Kepiting! Kamu suka istana pasir juga?"


Entah kenapa, Riko merasa kepiting itu mengangguk.  

Sejak saat itu, Riko dan si kepiting (yang ia beri nama Kepi) menjadi teman. Mereka "bekerja sama" membangun istana pasir.  


Riko yang menggali dan membentuk, sementara Kepi… ya, Kepi hanya mondar-mandir di sekeliling istana, seolah-olah menjadi penjaga keamanan.


Dan kali ini, Riko pintar! Dia membangun parit kecil di sekitar istananya. Jadi ketika ombak datang, air hanya mengisi parit, tanpa merusak istana pasirnya.


"Horeee! Aku berhasil!" seru Riko sambil meloncat kegirangan.  


Kepi mengepakkan capitnya seperti ikut merayakan kemenangan.  


---


Kejutan di Akhir Hari


Saat matahari mulai terbenam, langit berubah menjadi oranye keemasan yang indah. Riko dan ayahnya duduk di atas tikar sambil makan semangka (ya, semangka yang punya payung kecil itu).  


Riko menatap laut dan berkata,  

"Ayah, ternyata pantai itu seru banget. Tapi tahu nggak, teman baruku lebih seru lagi."


"Teman baru?"_ tanya Ayah heran.  


Riko menunjuk ke arah istana pasirnya… tapi Kepi sudah menghilang.

Hanya ada jejak-jejak kecil di pasir yang mengarah ke laut.  


Riko tersenyum,  

"Dia pasti pulang ke rumahnya di laut. Tapi tidak apa-apa. Hari ini aku belajar satu hal penting." 


"Apa itu?" tanya Ayah.  


"Kalau ombak merobohkan istana pasirmu, bangun lagi. Kadang, kamu juga bisa bertemu teman baru di tengah-tengahnya." 


Ayah tertawa sambil mengacak rambut Riko.  

"Kamu benar. Dan jangan lupa, semangka juga butuh payung kecil."  


Mereka berdua tertawa bersama, menikmati angin pantai yang sejuk.  


---


Pesan Moral: Dalam hidup, kalau sesuatu tidak berjalan sesuai rencana, jangan menyerah. Coba lagi, temukan cara baru, dan siapa tahu… kamu bisa bertemu dengan teman baru di sepanjang perjalanan.**  


TAMAT.


---



0 comments:

Posting Komentar