**
Judul: "Persahabatan Jerapah dan Zebra"
Di sebuah padang savana yang luas, hiduplah seekor jerapah bernama Luma dan zebra bernama Ziko. Luma adalah jerapah yang tinggi dan tenang, sedangkan Ziko si zebra terkenal ceria tapi sedikit ceroboh. Meski berbeda, keduanya adalah sahabat baik.
**Awal Petualangan**
Pada suatu pagi yang cerah, Ziko berlari ke arah Luma yang sedang memakan daun dari pohon akasia. "Luma! Aku dengar ada oasis di sebelah bukit biru! Katanya airnya jernih sekali dan ada banyak buah-buahan manis di sana. Ayo kita pergi!" kata Ziko penuh semangat.
Luma mengunyah daun sambil berpikir. "Bukit biru itu jauh sekali, Ziko. Apa kamu yakin kita bisa sampai ke sana tanpa tersesat?"
"Tenang saja! Aku sudah hafal jalannya," jawab Ziko sambil melompat-lompat.
Luma akhirnya setuju, dan mereka pun memulai perjalanan.
**Rintangan di Tengah Jalan**
Di tengah perjalanan, mereka melewati padang rumput yang sangat luas. Di sana, mereka bertemu sekelompok kuda liar yang memperingatkan mereka. "Jangan pergi ke bukit biru! Di sana banyak singa yang berkeliaran," kata salah satu kuda.
Ziko sedikit takut, tapi ia mencoba terlihat berani. "Kita kan bisa menghindari singa. Lagipula, kita punya Luma yang tinggi. Dia bisa melihat dari jauh!"
Luma tersenyum, tapi diam-diam merasa khawatir. Namun, ia tidak ingin mengecewakan Ziko, jadi mereka tetap melanjutkan perjalanan.
**Kerjasama yang Hebat**
Saat mereka hampir sampai di bukit biru, mereka bertemu dengan sekawanan singa. Ziko langsung panik dan ingin berlari, tapi Luma cepat berkata, "Jangan bergerak! Aku punya ide."
Dengan lehernya yang panjang, Luma memetik beberapa buah dari pohon tinggi di dekat mereka dan melemparkannya ke arah singa-singa itu. Para singa, yang ternyata lebih tertarik pada buah manis daripada berburu, langsung sibuk memakan buah-buahan itu. Dengan hati-hati, Luma dan Ziko menyelinap pergi.
**Akhir yang Manis**
Akhirnya, mereka tiba di oasis yang diceritakan Ziko. Airnya begitu jernih, dan buah-buahannya menggantung di pepohonan rendah. Ziko langsung berlari ke air sambil berseru, "Aku bilang kan, kita pasti sampai!"
Luma hanya tertawa. "Kamu benar, Ziko. Tapi lain kali, kita harus lebih berhati-hati."
Sejak hari itu, oasis itu menjadi tempat rahasia mereka. Mereka sering kembali ke sana untuk bersantai, bermain, dan menikmati persahabatan mereka. Meski berbeda, mereka tahu bahwa dengan kerjasama dan saling percaya, mereka bisa melewati segala rintangan bersama.
**Pesan cerita: Perbedaan bukan penghalang untuk bersahabat, justru bisa menjadi kekuatan jika saling melengkapi!**

0 comments:
Posting Komentar