Suatu hari, kepala desa, Pak Darman, mengumumkan bahwa akan ada lomba masak antar kelompok. Pemenangnya akan mendapatkan satu keranjang besar penuh bahan makanan dari kebun desa. "Ayo, tunjukkan kreativitas kalian! Gunakan bahan yang ada di desa ini!" serunya.
Keempat sahabat itu sangat bersemangat. Mereka segera berkumpul di rumah Mila yang memiliki dapur besar. "Kita harus memasak sesuatu yang istimewa!" kata Naya sambil mengecek bahan-bahan yang ada di dapur Mila.
Setelah berdiskusi panjang, mereka memutuskan untuk membuat **"Nasi Goreng Pelangi"**, sebuah nasi goreng berwarna-warni dengan bahan-bahan alami dari desa. "Kita pakai bunga telang untuk warna biru, wortel untuk oranye, dan bayam untuk hijau!" seru Riko dengan semangat.
Keesokan paginya, mereka mulai bekerja. Arman memetik bunga telang dari kebun belakang rumah, sementara Mila memotong sayuran segar yang baru dipanen dari ladang. Riko bertugas menanak nasi hingga pulen, dan Naya menyiapkan bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, dan cabai yang mereka tumbuk bersama di cobek.
Namun, saat memasak, mereka menghadapi berbagai tantangan. Ketika Riko mencoba menggoreng nasi, tiba-tiba api di tungku hampir padam karena kayu bakarnya basah. "Tenang, aku punya ide!" kata Mila. Ia segera pergi ke kebun dan mengambil beberapa sabut kelapa yang kering untuk membuat api menyala lagi.
Di sisi lain, Naya hampir saja menumpahkan mangkuk bumbu yang sudah ditumbuk. Untung saja Arman dengan sigap menangkapnya. "Hati-hati, Naya! Ini bumbu rahasia kita!" katanya sambil tertawa.
Akhirnya, setelah bekerja sama dengan penuh semangat, nasi goreng mereka pun selesai. Hasilnya sangat cantik! Nasi goreng itu berwarna biru, hijau, oranye, dan kuning, dihias dengan telur dadar gulung dan kerupuk dari tepung ubi.
Saat hari perlombaan tiba, seluruh desa berkumpul di balai desa untuk mencicipi hidangan dari berbagai kelompok. Ketika giliran mereka tiba, semua orang terpukau melihat nasi goreng pelangi mereka. Bahkan Pak Darman berkata, "Ini adalah hidangan paling kreatif yang pernah kulihat!"
Setelah semua hidangan dinilai, pengumuman pemenang pun tiba. Dan seperti yang sudah diduga, Mila dan teman-temannya memenangkan lomba! "Kalian tidak hanya membuat makanan enak, tetapi juga menunjukkan arti kerja sama," kata Pak Darman sambil menyerahkan hadiah keranjang besar itu.
Sejak hari itu, nasi goreng pelangi menjadi hidangan khas Desa Pagi Ceria. Tidak hanya terkenal karena kelezatannya, tetapi juga karena cerita persahabatan dan kerja sama di baliknya. Keempat sahabat itu pun semakin akrab, dan mereka terus memasak bersama, menciptakan resep-resep baru yang tak kalah unik dan lezat!
0 comments:
Posting Komentar