Di sebuah desa kecil yang dikelilingi pegunungan hijau, hiduplah seorang gadis desa bernama Lila. Ia dikenal baik hati dan pekerja keras. Setiap pagi, Lila pergi ke sungai di pinggir desa untuk mencuci pakaian keluarganya. Sungai itu begitu jernih hingga semua orang di desa menyebutnya Sungai Kristal.
Namun, ada sebuah cerita tua tentang sungai itu. Konon, siapa pun yang mencuci di sana dengan hati penuh rasa syukur akan mendapat keberuntungan besar. Tapi jika ada yang mencuci dengan hati penuh keluhan, sungai itu bisa "bercanda" dan membuat pakaian hilang begitu saja.
Suatu pagi, Lila berangkat ke sungai seperti biasa dengan keranjang penuh pakaian. Ketika sampai di tepi sungai, ia melihat seekor burung kecil terjebak di akar pohon yang menjuntai ke air. Burung itu berkicau minta tolong. Tanpa berpikir panjang, Lila meletakkan keranjang cucinya dan membantu burung itu bebas.
"Terima kasih, Lila," kicau burung itu dengan suara ajaib. Ternyata, burung itu bukan burung biasa. Ia adalah penjaga Sungai Kristal. "Karena hatimu baik, aku akan memberimu hadiah. Cuci pakaianmu seperti biasa, dan kau akan melihat keajaiban."
Lila terkejut, tapi ia mengikuti kata-kata burung itu. Ketika ia mencuci pakaian pertama, air sungai tiba-tiba berubah menjadi berkilauan seperti berlian. Pakaian yang ia cuci pun menjadi bersih tanpa noda, bahkan lebih wangi dari bunga paling harum di desa.
Namun, saat ia melanjutkan mencuci, sesuatu yang aneh terjadi. Sebuah batu besar di tengah sungai perlahan membuka, dan dari dalamnya muncul seekor kura-kura emas. Kura-kura itu berkata, "Wahai gadis baik hati, Sungai Kristal telah memilihmu. Kau bisa meminta satu permintaan, apa pun itu."
Lila berpikir sejenak. Bukannya meminta kekayaan atau kemewahan, ia berkata, "Aku hanya ingin sungai ini tetap jernih dan subur untuk desaku, agar semua orang bisa hidup bahagia."
Kura-kura emas tersenyum. "Permintaanmu sangat mulia. Karena itu, mulai sekarang, sungai ini tidak hanya akan memberikan air yang jernih, tetapi juga hasil bumi yang melimpah bagi desamu."
Benar saja, sejak hari itu, desa tempat Lila tinggal menjadi makmur. Tanaman tumbuh subur, ikan-ikan di sungai bertambah banyak, dan semua orang hidup bahagia. Tapi hanya sedikit yang tahu bahwa semua itu terjadi karena hati tulus seorang gadis desa yang mencuci di sungai dengan rasa syukur.
Dan Lila? Ia tetap pergi ke sungai setiap pagi, mencuci dengan hati penuh cinta, sembari mendengar kicauan burung penjaga sungai yang kini menjadi sahabatnya.
0 comments:
Posting Komentar